Minggu, 30 September 2012

ASKEP PADA BAYI DENGAN KETIDAKEFEKTIVAN PEMBERIAN ASI

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI DENGAN KETIDAKEFEKTIVAN PEMBERIAN ASI


KASUS
Ny. X dan bayi Ny. Y berkunjung ke poliklinik dengan kondisi  sebagai berikut : Keadaan umum :
Kesadaran : CM; Nadi : 140 X/menit; RR : 58 X/menit; Suhu : 365 0 C; BB : 2550 gram; panjang badan (PB) : 44 cm; Lingkar kepala : 34 cm 
Pemeriksaan fisik :
-          Refleks moro (+); menggengam (+); menghisap (tidak dapat dinilai)
-          Tonus otot cukup, menangis cukup
-          Keadaan kepala dan leher normal, fontanel anterior pada bayi lunak, gambaran wajah simetris, sutura sagitalis tepat.
-          Mata bayi  bersih, tidak terdapat kelainan, bentuk telinga normal, hidung bilateral dan tidak tampak adanya kelainan anatomis.
-          Abdomen  tidak terdapat distensi
-          Torak bayi, tidak terdapat retraksi dinding dada
-          Ekstremitas bayi tampak simetris, dapat bergerak dan tidak ada pembatasan ROM
-          Tali pusat normal, tidak terdapat tanda infeksi.
-          Genital normal, jenis kelamin laki-laki

c. Data tambahan :
Bayi tanpa kesulitan menyusu
d. Masalah aktif medis :
bayi Cukup Bulan (CB), Sesuai Masa Kehamilan


Pemberian ASI, Ketidakefektifan
(6.5.1.2) (1988)

Definisi : keadaan ibu bayi atau anak yang mengalami ketidakpuasan atau kesulitan pada proses menyususi (pemberian asi).
Batasan Karakteristik
Subyektif
v  Mendapatkan suplai susu yang tidak adekuat.
v  Ketidakpuasan proses menyusui (seperti yang diungkapkan ibu).
Obyektif
v  Ketidakadekuatan suplai susu yang actual terjadi.
v  Menggeliat dan menangis pada payudara ibu.
v  Rewel dan menangis dalam waktu 1 jam setelah menyusui.
v  Ketidakmampuan bayi untuk menempel pada payudara ibu dengan tepat.
v  Pengosongan masing-masing payudara setiap kali menyusui yang tidak tercukupi.
v  Kesempatan untuk menghisap pada payudara yang tidak mencukupi.
v  Tidak ada pengeluaran oksitosin yang dapat diamati.
v  Menghisap pada payudara tanpa ditopang.
v  Tanpa ketidakadekuatan asupan bayi yang dapat diamati.
v  Kemerahan yang terus menerus dalam minggu pertama menyusui.
v  Menolak untuk latching on.
v  Tidak berespon terhadap tindakan kenyamanan.
Factor yang Berhubungan
v  Reflex menghisap bayi yang tidak adekuat
v  Anomali pada bayi
v  Bayi menerima tambahan makanan dari payudara buatan
v  Penghentian proses menyusui
v  Kurang pengetahuan
v  Kecemasan atau ambivalen ibu
v  Anomaly payudara ibu
v  Pasangan / keluarga tidak mendukung
v  Prematuritas
v  Riwayat pembedahan pada payudara
v  Riwayat kegagalan menyusui
Alternative Diagnosis yang Disarankan
v  Pemberian asi, diskontinuitas
v  Pola menyusui bayi, ketidak efektifan
Hasil yang Disarankan NOC
1.      Kemantapan menyusui : bayi: pencapaian yang sesuai dari bayi untuk dan dalam menghisap payudara ibu untuk diet selama 2-3 minggu pertama.
2.      Kemantapan menyusui : ibu: kemantapan ibu untuk pencapain yang sesuai dari bayi untuk dan dalam menghisap payudara untuk diet selama 2-3 minggu pertama.
3.      Mempertahankan menyusui : keberlanjutan makanan bayi melalui menyusui.
4.      Penyapihan menyusui : proses menuju pada pengakhiran menyusui.
5.      Pengetahuan : menyusui: tingkat kemantapan yang dapat ditunjukan tenetang laktasi dan makanan bayi melalui menyusui.
Tujuan / Kriteria Evaluasi
Contoh Penggunaan Bahasa NOC
·           Ibu dan bayi akan mengalami Pemberian ASI Efektif yang ditunjukan dengan pengetahuan : menyusui; pemantapan menyusui: bayi/ibu; mempertahankan menyusui; dan penyapihan menyusui.
·           Bayi akan menunjukan kemantapan menyusu : bayi, ditandai dengan indicator totalitas sebagai berikut ( dengan ketentuan 1-5 : tidak, ringan, menengah, berat atau adekuat secara total.)
·        Sikap dan penempelan yang sesuai.
·        Mencekram dan mengompresi aerola dengan tepat.
·        Menghisap dan menempatkan lidah bayi dengan benar.
·        Menelan yang dapat didengar.
·        Minimal menyusu 8x sehari ( sesuai dengan kebutuhan).
·        Penambahan berat badan sesuai usia.
·        Kepuasan bayi setelah menyusu.

Intervensi Prioritas NIC
Konseling laktasi : penggunaan proses bantuan interaktif untuk membantu mempertahankan menyusui yang berhasil.
Aktifitas Keperawatan
 Pengkajian
·           Kaji kemampuan bayi untuk menempel dan menhisap secara efektif.
·           Konseling laktasi (NIC) :
§  Evaluasi pola menghisap/ menelan bayi;
§  Tentukan keinginan dan motivasi ibu untuk menyusui;
§  Evaluasi pemahaman ibu tentang isyarat menyusui dari bayi ( misalnya, reflex rooting, menghisap, dan kesiagaan);
§  Pantau keterampilan ibu dalam menempelkan bayi pada putting;
§  Pantau integritas kulit putting;
§  Evaluasi pemahaman tentang penghambatan kelenjar susu dan mastitis;
§  Pantau kemampuan untuk megurangi ingesti payudara dengan benar.
Pendidikan untuk Pasien/ Keluarga
·           Instruksikan ibu dalam teknik menyusui yang meningkatkan keterampilan dalam menyusui bayinya. Pertimbangkan teknik relaksasi, posisi yang nyaman, perangsangan reflex rooting, penentapan keadaan sadar bayi sebelum berusaha untuk disusui, stimulasi pada bayi untuk meneruskan menyusui, dan perubahan payudara.
·           Instruksikan pada ibu tentang teknik pemompaan payudara, untuk mempertahankan suplai asi selama penundaan atau penghentian reflek menghisap bay.
·           Instruksikan ibu tentang kebutuhan untuk istirahat yang adekuat dan asupan cairan.
·           Konseling laktasi (NIC):
1.      Sediakan informasi tentang keuntungan dan kerugian menyusui ;
2.      Diskusikan metode alternative menyusui ;
3.      Perbaiki miskonsepsi,misinformasi, dan ketidak akuratan tentang menyusui ;
4.      Demonstrasikan latihan menghisap sesuai dengan kebutuhan;
5.      Instruksikan tentang pola BAB dan berkemih bayi, sesuai dengan kebutuhan ;
6.      Rekomendasikan perawatan payudara, sesuai dengan kebutuhan;
7.      Beritahu tanda masalah untuk dilaporkan pada praktisi perawatan kesehatan;
8.      Diskusikan tanda-tanda kesiapan penyapihan.
Aktifitas Kolaboratif
·           Rujuk pada sumber-sumber komunitas yang sesuai.
Aktifitas Lain
·           Anjurkan pada ibu untuk mengeluarkan ASI secukupnya untuk mengurangi pembengkakan payudara, memungkinkan putting menonjol.
·           Tingkatkan jumlah menyusui sesuai kebutuhan untuk bayi yang menangis atau terbangun.
·           Tingkatkan jumlah menyusui yang terjadwal pada bayi yang tertidur atau dengan berat badan bayi rendah.
·           Tawarkan makanan atau cairan untuk ibu selama siang dan sore hari sebelum menyusui.
·           Berikan privasi untuk ibu dan bayi.
·           Kenali perilaku “berhenti” pada bayi-bayi premature.
·           Jadwalkan periode istirahat, sesuai dengan kebutuhan.
·           Dorong tingkahlaku yang berhasil.
·           Konseling laktasi (NIC);
Berikan dukungan bagi keputusan ibu;
Berikan dorongan untuk terus menyusui setelah pulang dari bekerja atau sekolah


Pemberian ASI, Diskontinuitas
(6.5.1.2.1) (1992)

Definisi : Penghentian kontinuitas proses menyusui(pemberian ASI) sebagai akibat dari ketidakmampuan atau ketidaktepatan untuk meletakkan bayi pada payudara untuk memberi ASI.
Batasan Karakteristik
Subjektif
Keinginan ibu untuk mempertahankan laktasi dan memberikan (atau akhirnya memberikan) ASI untuk kebutuhan nutrisi bayi.
Objektif
Bayi tidak menerima diet pada payudara untuk beberapa atau selama proses menyusui.
Kurang pengetahuan menyangkut pengeluaran dan penyimpanan ASI.
Pemisahan ibu dengan anak.
Faktor yang Berhubungan
v  Penyapihan bayi yang tiba-tiba
v  Kontraindikasi untuk menyusui
v  [Pembengkakan payudara]
v  Pekerjaan ibu [kewajiban untuk keluar rumah]
v  Pengobatan ibu yang merupakan kontraindikasi untuk bayi
v  Penyakit ibu atau bayi
v  Prematuritas
v  [putting kemerahan atau pecah]
Alternative Diagnosis yang Disarankan
v  Pemberian ASI, ketidakefektifan
v  Pola menyusui bayi, ketidakefektifan
Hasil yang Disarankan NOC
1.      Kemantapan menyusui : bayi: pencapaian yang sesuai dari bayi untuk dan dalam menghisap payudara ibu untuk diet selama 2-3 minggu pertama kehidupan.
2.      Kemantapan menyusui : ibu: kemantapan ibu untuk pencapain yang sesuai dari bayi untuk dan dalam menghisap payudara untuk diet selama 2-3 minggu pertama.
3.      Mempertahankan menyusui : keberlanjutan diet bayi melalui menyusui.
4.      Pengetahuan : menyusui: tingkat kemantapan yang dapat ditunjukan tenetang laktasi dan makanan bayi melalui menyusui.
5.      Ikatan orang tua bayi : perilaku yang menunjukkan ketahanan ikatan afeksi antara ibu dan bayi.
Tujuan/ Kriteria Evaluasi
Contoh penggunaan bahasa NOC
·           Ibu dan bayi tidak akan mengalami Diskontinuitas Pemberian ASI, dibuktikan dengan Pengetahuan Menyusui secara substansial, mulai dan mempertahankan menyusui, dan secara konsisten menunjukkan ikatan orang tua-bayi.
·           Ibu dan bayi akan menunjukkan Pemeliharaan Menyusui, ditandai dengan indicator totalitas sebagai berikut (dengan ketentuan 1-5 : tidak, ringan, sedang, berat, atau adekuat):
§  Pertumbuhan dan perkembangan bayi ada dalam rentang normal;
§  Pengenalan tanda-tanda penurunan sulai ASI;
§  Keberlangsungan laktasi ibu saat pulang dari bekerja atau sekolah;
§  Kemampuan ibu untuk mengumpulkan dan menyimpan ASI dengan aman, jika diinginkan;
§  Kemampuan penyedia perawatan untuk mencairkan, menghangatkan, dan menyimpan ASI secara aman.

Intervensi Prioritas NIC
1.      Susu botol : Persiapan dan pemberian cairan untuk bayi melalui botol.
2.      Dukungan emosional: Pemberian keyakinan, penerimaan, dan dorongan selama waktu stress.
3.      Konseling Laktasi : penggunaan proses bantuan interaktif untuk membantu mempertahankan proses menyusui yang berhasil.

Aktivitas Keperawatan
Pengkajian
·         Kaji kemampuan keluarga untuk mendukung laktasi/ rencana menyusui dan mengatasi perubahan gaya hidup.
·         Kaji keinginan dan motivasi ibu untuk meneruskan proses menyusui.
·         Konfirmasikan kesiapan untuk transisi pada payudara setelah diskontinuitas (misalnya, stabilitas bayi ketika di luar inkubator, koordinasi bayi menyangkut menghisap/ menelan/ bernafas, keinginan ibu untuk mencoba).
·         Pertimbangkan lembar pantau menyusui untuk memfasilitasi pengkajian : dokumentasi status bayi, kebutuhan oksigen, posisi, waktu saat menyusui, total waktu menyusui, berat badan harian, berat BAB.
·         Susu Botol (NIC) :
1.      Tentukan sumber air yang digunakan untuk mengencerkan formula yang terkonsentrasi atau dalam bentuk bubuk;
2.      Tentukan kandungan fluor dari air yang digunakan untuk mengencerkan formula bubuk atau konsentrat dan rujuk pada suplemen fluor, jika diindikasikan;
3.      Pantau berat badan bayi, sesuai dengan kebutuhan.
Nutrisi : Kurang dari Kebutuhan Tubuh, Perubahan
(1.1.2.2 ) (1975)
Definisi : keadaan individu yang mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolic.
Batasan Karateristik
BB kurang dari 20% atau lebih dari ideal terhadap tinggi badan dan kerangka;
Asupan makanan kurang dari kebutuhan metabolic – baik kalori total atau nutrisi spesifik (non- NANDA);
Kehilangan BB dengan asupan makanan adekuat;
Melaporkan asupan makanan tidak adekuat kurang dari anjuran kecukupan gizi harian.

Subjektif
1.      Kram abdomen
2.      Nyeri abdomen dengan atau tanpa penyakit
3.      Merasakan ketidak mampuan untuk mengingesti makanan
4.      Melaporkan perubahan sensasi rasa
5.      Melaporkan kurangnya makanan
6.      Merasa kenyang segera setelah mngingesti makanan
7.      Indigesti (non - NANDA)

Objektif
v  Tidak tertarik untuk makan
v  Kerapuhan kapiler
v  Diare atau steatore
v  Adanya bukti kekurangan makanan
v  Kehilanagan rambut yang berlebihan
v  Bising usus hiperaktif
v  Kurang informasi, misinformasi
v  Kurangnya minat pada makanan
v  Misskonsepsi
v  Konjungtiva dan membrane mukosa pucat
v  Tonus otot buruk
v  Menolak untuk makan (non – NANDA)
v  Luka, rongga mulut inflamasi
v  Kelemahan otot yang di butuhkan untuk menelan atau mengunyah

Faktor yang Berhubungan
v  Ketidak mampuan untuk menelan atau mencerna makanan dan menyerap nutrient yang di akibatkan karena factor biologis, psikologis, atau ekonomi, termasuk berikut ini.
v  Ketergabtungan kimiawi
v  Penyakit kronis
v  Kesulitan mengunyah atau menelan
v  Factor ekonomi
v  Intoleransi makanan
v  Kebutuhan metabolic tinggi
v  Reflex menghisap pada bayi tiddak adekuat
v  Kurangnya pengetahuan dasar nutrisi
v  Akses pada makana terbatas
v  Hilangnya nafsu makan
v  Mual / muntah
v  Pengabaian oleh orang tua
v  Gangguan psikologis

Alternatif Diagnosis yang Disarankan
v  Pemberian ASI, ketidakefektifan
v  Gigi, kerusakan
v  Keggalan tumbuh kembang, dewasa
v  Penatalaksanaan program terapeutik individu, ketidakefektifan
v  Mual
v  Deficit perawatan diri : makan
v  Menelan , gangguan

Hasil yang Disarankan NOC
Status Gizi : tingkat zat gizi yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan metabolic.
Status gizi : Asupan Makanan dan Cairan : jumlah makanan dan cairan yang dikonsumsi tubuh selam waktu 24 jam.
Status gizi : Nilai Gizi : keadekuatan zat gizi yang di konsumsi tubuh.

Intervensi prioritas NIC
Penggelolaan Gangguan Makanan : pencegahan dan penanganan pembatasan diet yang berat dan aktivitas berlebih atau makan dalam jumlah banyak dalam sayu waktu dan mencahar makanan dan cairan.
Pengelolaan Nutrisi : bantuan atau pemberian asupan diet makana dan cairan yang seimbang.
Bantuan Menaikkan BB : fasilitasi pencapaian kenaikan BB.

0 komentar: